Perubahan sistematik dan mendasar sangat diperlukan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dunia pendidikan
Kata Kunci:Perubahan, Bangsa yang maju, Pedoman
Tanpa adanya perubahan sistematik dan mendasar dalam logika akal sehat pendidikan di Negara ini, kita akan semakin jauh tertinggal dibandingkan dengan Negara-negara lain. Kalau pendidikan di Negara kita masih ribut soal seragam dan buku dan buku pelajaran setiap tahun, substansi pendidikan akan tergerus secara perlahan, namun pasti oleh pergulatan kepentingan orang-orang diluar pendidikan itu sendiri. Logis dikatakan pendidikan kita semakin tertinggal sebab pergerakan perkembangan pendidikan diberbagai belahan negara lain terus maju ke depan seiring dan bahkan ingin mendahului pegerakan zaman. Kita juga bergerak, tetapi dapat disaksikan betapa lambatnya kemajuan pendidikan di Negara kita, kalau tidak ingin dikatakan stagnan sama sekali, atau bahkan mundur ke belakang. Kita mungkin terlalu sering membicarakan pendidikan, tetapi merasakannya sebagai sesuatu yana”baik-baik” saja. Nasib pendidikan di Negara ini semakin terpuruk karena terlalu banyak yang dibicarakan tidak terkait dengan substansi pendidikan itu sendiri. Pentingnya pendidikan bagi masa depan bangsa belum menjadi kesadaran pribadi-pribadi. Belum menjadi pikiran utama elite pengambil kebijakan, tetapi hanya sebagai sarana perebutan proyek.
Bangsa yang maju tidak bisa dipisahkan dari cara pandang dan berpikirnya dalam rangka untuk menempatkan kemajuan pendidikan sebagai tujuan pokok kebangsaan. Pendidikan adalah kekuatan pembentuk masa depan, karena ia merupakan instrument yang mampu mengubah sejarah gelap menjadi terang atau sebaliknya.
Pendidikan merupakan investasi kemanusiaan karena disanalah masa depan peradaban manusia dipertaruhkan. Kini persoalan terbesar yang terjadi adalah bagaimana menyesuaikan serta merancang cara berpikir dalam dunia pendidikan menghadapi perubahan dunia yang kian kompleks, berubah cepat, sangat sulit diramalkan. Dalam hal ini, kita perlu belajar dari Seven Complex Lesson In Education For The Future (Benny Susetyo 2008:30. Ini mengingatkan kita agar merumuskan kembali cara mengelola sebuah pengetahuan. Pemikiran jauh ke depan diperlukan untuk membangun kembali pondasi pendidikan guna mengembalikan pendidikan kepada visi dasarnya.
Tujuh Pedoman Utama
Morin (dalam Benny Susetyo 2008: 31) mengajukan tujuh pedoman utama dalam dunia pendidikan yang dapat menjadi kompas bagi praksis masa depan. Menurutnya, sangatlah penting mengidentifikasi masalah-masalah mendasar yang sering dilupakan dalam pendidikan. Salah satunya adalah pentingnya mendeteksi kekeliruan-kekeliruan dan ilusi yang selama ini menyelimuti wajah pendidikan di
Lihatlah hasilnya ketika para siswa tidak mampu memahami persoalan sesuai dengan konteks, dan sering terjadi adalah kepincangannya dengan realitas. Substansi pendidikan tidak menyentuh hal mendasar, misalnya mengenai sejauh mana menciptakan lingkungan sekolah yang membuat siswa feel at home. Sekolah masih menjadi tempat yang menakutkan dan bukan merupakan tempat bermain yang menyenangkan bagi anak didik. Lalu, guru sering hanya berperan sebagai pawang alias mentor. Mereka belum terkondisikan menjadi teman bermain bagi siswa. Relasi yang terbentuk laksana atasan dan bawahan, bukan sebagai teman untuk saling berbagi dan memperkaya satu dengan yang lain. Orientasi pendidikan lalu diarahkan menyiasati UAN, dan bukan untuk membentuk manusia otentik, berkepribadian dan peka terhadap dunia di luar sekolah.
Realita pendidikan di Indonesia dan Reduksi di atas menyebabkan manusia
Hal ini yang kita rasakan dan alami secara nyata. Ini adalah masalah dan harus disadari sebagai masalah yang serius bagi perkembangan pendidikan. Eliteperlu tahu dan menyadari sebagai tantangan hebat untuk menyambut masa depan
Elite cukup menyediakan kebijakan yang adil bagi semua, berpihak pada kaum lemah, dan tidak membebani anak didik dengan materi yang tidak masuk akal hanya karena standar kelulusan ditentukan oleh angka-angka kuatitatif. Selanjutnya membiarkan rakyat menikmati, merasakan, dan menjalani dunia pendidikannya sendiri. Dalam hal ini, paradigma baru pendidikan
Daftar Pustaka
Susetyo, Benny, 2008. Potret Pendidikan di Indonesia : Majalah Cosinus, Edisi: XII/no.2/Agustus 2008
Sutomo, Edi, 2008. Masalah-masalah Subatansial Pandidikan Indonesia: Majalah Cosinus, Edisi: XII/no.2/Agustus 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
b